Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada
Allah SWT yang telah memberi Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Shalawat
dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa
kita dari alam kejahilan menuju alam terang benderang yang telah banyak membagi
ilmunya kepada kita semua sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah
yang berjudul “Menanam Tanaman Apotek
Hidup di Lingkungan Sekolah Untuk Mengurangi Dampak Global Warming” ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Lingkungan
Hidup yang dibuat berdasarkan study pustaka.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih banyak tedapat kesalahan-kesalahan yang patut penulis
perbaiki. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat
penulis nantikan dari para pembaca.
Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Bandung, Desember 2012
-Penulis-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Akhir-akhir
ini sedang hangat diperbincangkan masalah pemanasan global atau yang dikenal
sebagai global warming. Pemanasan
Global atau Global Warming merupakan suatu proses
meningkatnya suhu
rata-rata atmosfer,
laut,
dan daratan bumi
yang disebabkan oleh berkurangnya lahan terbuka hijau karena pertambahan
populasi penduduk serta pertumbuhan teknologi dan industri. Selain itu, rasa
acuh manusia terhadap penghijauan belakangan ini makin menjadikan bumi ini terancam
oleh bahaya pemanasan global .
Berdasarkan
uraian di atas penulis berminat untuk menulis makalah mengenai “Menanam Tanaman
Apotek Hidup Di Lingkungan Sekolah Untuk Mengurangi Dampak Dari Pemanasan Global” karena itu merupakan
salah satu upaya yang mudah dan yang paling ampuh untuk mengurangi dampak global
warming. Karena menanam tanaman terbukti dapat menghisap kuat gas karbon
dioksida dan apalagi jika kita menanam tanaman apotek hidup akan lebih bermanfaat
karena selain dapat dijadikan upaya untuk mengurangi dampak dari global warmning, tanaman apotek hidup
juga dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari dan bisa dijadikan sebagai
obat tradisional.
1.2. Identifikasi
Masalah
Timbulnya
masalah pemanasan global merupakan masalah lingkungan yang telah menimbulkan
berbagai macam dampak negatif pada bumi ini yang mengharuskan kita melakukan
upaya yang bisa mengurangi dampak negatif dari pemanasan global itu.
Adapun
identifikasi masalah tersebut yaitu :
1. Apakah
menanam tanaman apotek hidup di lingkungan sekolah merupakan upaya efektif
mengurangi dampak Global Warming ?
2. Bagaimana
upaya-upaya yang dapat dilakukan ?
1.3. Tujuan
Maksud
penulisan makalah ini adalah untuk mencari data dan informasi yang relevan
mengenai objek study pustaka, sebagai upaya untuk mengurangi dampak global warming . Khususnya yang bisa
dilakukan di lingkungan sekolah, yaitu dengan menanam tanaman apotek hidup .
BAB II
DESKRIPSI MASALAH
(DATA LITERATUR/TINJAUAN PUSTAKA)
2.1.
Pengertian
Apotek Hidup
Apotek hidup adalah memanfaatkan
sebagian tanah untuk ditanami tanaman obat-obatan untuk keperluan sehari-hari.
Umum diketahui, bahwa banyak obat-obatan tradisional yang dapat digunakan untuk
mengobati berbagai penyakit. Obat tradisional umumnya lebih aman karena
bersifat alami dan memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan
obat-obat buatan pabrik. Itulah sebabnya sebagian orang lebih senang
mengkonsumsi obat-obat tradisional. Bayangkan, bila di dalam pekarangan Anda
tersedia tanaman obat yang dapat digunakan apabila salah satu anggota keluarga
sedang sakit. Tentu hal menyenangkan. Anda tinggal mengambilnya kapan saja,
bahkan malam hari sekalipun. Tidak perlu mengeluarkan uang dan terjamin
kesegarannya karena langsung dipetik dari tanamannya.
Tanaman obat tidak kalah cantiknya dengan tanaman hias. Anda dapat pula
menanamnya diantara tanaman hias atau bunga-bunga yang ada. Selain itu tanaman
obat umumnya lebih kuat menghadapi berbagai penyakit tanaman karena memiliki
kandungan zat alami untuk mengatasinya, sehingga Anda tidak perlu memberikan pestisida.
Maka, agar dapat membuat apotek hidup yang indah dan bermanfaat ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan. Misalnya, Anda perlu untuk menyerasikannya dengan
tanaman dan elemen lainnya dalam taman, sehingga tidak merusak penataan taman.
Anda juga perlu mengetahui manfaat dari masing-masing tanaman obat dan berapa
pemakaian yang sesuai. (1)
2.2.
Pengelompokan
Tanaman Apotek Hidup
Adapun pengelompokkan tanaman apotek hidup
terbagi dalam lima kelompok yaitu :
a.
Tanaman buah, yaitu tanaman penghasil buah dan
biasanya dikonsumsi
buahnya dan dimiliki khasiat sebagai
obat.
b. Tanaman sayuran,
yaitu bahan masakan, sumber vitamin dan mineral serta memiliki khasiat obat.
c. Tanaman rempah-rempah, yaitu tanaman yang biasa digunakan sebagai bumbu
dapur dan memiliki khasiat obat.
d. Tanaman hias, yaitu tanaman yang biasa
digunakan sebagai unsur dekorafis didalam maupun diluar
ruangan namun memiliki
khasiat obat.
e. Lain-lain, yaitu tanaman yang berkhasiat obat selain
dari tanaman buah, tanaman sayuran, tanaman rempah-rempah dan tanaman hias.(1)
2.3.
Jenis
Tanaman Apotek Hidup
Pada masa awal,
pengobatan di rumah dengan tanaman obat ditemukan dengan mencoba dan belajar
dari kesalahan (trial and error). Saat ini, ekstrak dari beberapa tanaman obat
telah digunakan untuk pengobatan jaman modern dan bermanfaat untuk menyembuhkan
berbagai penyakit serius.
Anda
juga dapat memperoleh manfaat langsung dari tanaman obat yang ditanam di kebun
atau taman dalam rumah Anda. Berikut tanaman-tanaman obat yang dapat mengisi
apotek hidup Anda:
1. Lidah Buaya
Lidah buaya atau aloe vera sudah lama dikenal sebagai tanaman penyubur rambut.
Manfaat lainnya adalah dapat meredakan batuk.
2. Sirih
Dikenal karena memiliki kandungan antiseptik yang baik. Anda juga dapat menggunakannya
untuk meredakan batuk.
3. Lengkuas
Selain sebagai bumbu dapur, lengkuas dapat menyembuhkan panu pada kulit.
4. Temulawak
Bermanfaat mengatasi penyakit kuning.
5. Jinten
Bila ada anggota keluarga yang panas, gunakan daun jinten untuk menurunkan panas. Bermanfaat juga untuk melancarkan ASI bagi ibu
yang sedang menyusui.
6. Jahe
Dapat digunakan untuk menyembuhkan
batuk dan rematik karena
menghasilkan rasa hangat. Jahe juga
dapat menghilangkan rasa mual ketika sedang berada dalam perjalanan.
7. Bawang Merah
Bumbu dapur yang terkenal ini juga bermanfaat untuk mengobati masuk angin.
8. Mahkota dewa
Tanaman yang telah terkenal sebagai tanaman obat. Dapat menyembuhkan penyakit
darah tinggi.
9. Kumis kucing
Dapat digunakan untuk meredakan sakit pinggang.
10. Sambiloto
Rasanya yang pahit dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit. Anda dapat
menggunakan daunnya untuk menyembuhkan penyakit tifus dan penurun panas.
11. Mengkudu (pace)
Buah yang bermanfaat banyak untuk tubuh. Dengan mengkonsumsi buahnya dapat
meredakan osteoporosis.
12. Jeruk nipis
Buah yang asam dapat dimanfaatkan untuk meredakan batuk.
2.4.
Pengertian
Global Warming
Pemanasan global adalah
kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi.
Pada saat ini bumi menghadapi pemanasan yang cepat. Menurut para ahli
meteorologi, selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah
meningkat dari 15oC menjadi 15.6oC. Hasil pengukuran yang
lebih akurat oleh stasiun meteorologi dan juga data pengukuran satelit sejak
tahun 1957, menunjukkan bahwa sepuluh tahun terhangat terjadi setelah tahun
1980, tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Secara kuantitatif nilai
perubahan temperatur rata-rata bumi ini kecil tetapi dampaknya sangat luar
biasa terhadap lingkungan. (2)
2.5.
Dampak Global Warming
Para ilmuan menggunakan
model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk
mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah
membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi
permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan
manusia.
Cuaca
Para
ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari
belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah
lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan
mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut.
Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan
mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi
salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan
lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan
cenderung untuk meningkat.
Daerah
hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari
lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan
meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan
karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan
meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih
banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan
cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses
pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah
hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit
pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam
seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air
akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi
lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin
dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya
dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang
terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca
menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
Tinggi muka laut
Perubahan
tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil
secara geologi.
Ketika
atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga
volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga
akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih
memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah
meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC
memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan
tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan
100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen
daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit
pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat
air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana
yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara
miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.
Bahkan
sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai.
Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di
Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area
perkotaan dan daerah yang sudah dibangun.
Pertanian
Orang
mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak
makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa
tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan
dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak,
lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak
dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari
gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim
dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak
bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan
serangga dan penyakit yang lebih hebat.
Hewan dan tumbuhan
Hewan
dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan
ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global,
hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat
lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan
menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau
selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan
mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju
kutub mungkin juga akan musnah.
Kesehatan
Perubahan
cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga
dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi.
Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat
mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian
akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan
penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti:
diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit,
dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air
(Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne
diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang
(ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak.
Degradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga
berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula
dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol
selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan
seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan
lain-lain. (3)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Apakah menanam tanaman apotek hidup di lingkungan sekolah merupakan upaya
efektif mengurangi dampak Global Warming
?
Penanaman
tanaman apotek hidup bukan saja membantu untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan
tradisional sehari-hari namun dapat juga mengurangi dampak dari global warming .
Menanam
tanaman apotek hidup tidaklah sulit. Pada umumnya buah-buahan yang mengandung biji
tidak dimakan, dapat dijadikan sebagai bibit tanaman baru dengan cara disebar
atau dilempar begitu saja ke pekarangan rumah atau halaman yang ada di sekolah.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk upaya untuk melestarikan
lingkungan dan mengurangi dampak dari global
warming serta membantu untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan tradisional
yang dipergunakan sehari-hari.
Selain
itu fungsi tanaman dalam hal pelestarian lingkungan dinilai efektkarena tanaman
dapat menghasilkan oksigen. Kita tau bahwa saat ini kualitas udara tidak
sebagus beberapa waktu yang lalu. Mungkin kita pernah mendengar cerita orang
tua kita tentang udara yang bersih dan sejuk daripada udara yang ada pada saat
ini.
Hal
ini disebabkan karena udara pada saat ini telah banyak dicemari oleh zat-zat
yang berbahaya . Sebut saja kendaraan bermotor yang membuat udara kita lebih
kotor. Karena asap kendaraan bermotor ini banyak mengotori udara dengan
kabondioksida atau karbonmonoksida yang membuat udara menjadi tak sejuk lagi.
Jadi
semakin banyak kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan raya maka udara akan
lebih tercemar lagi. Dengan kita mulai menanam tanaman apotik hidup atau
tumbuhan dimulai dari lingkungan rumah atau sekolah maka kita akan menjadikan
tanaman sebagai penyaring terhadap udara kotor yang ada disekitar kita. Karena
tanaman dapat menghasilkan udara baru yang lebih sejuk dan bersih dengan
terlebih dahulu menyedot udara yang kotor.
Salah
satu kegiatan yang sangat penting yang dilakukan oleh tumbuhan yaitu proses
fotosintesis. Dalam proses ini tumbuhan mengambil udara kotor yang mengambil
udara kotor atau yang mengandung karbondioksida dari udara. Lalu,
karbondioksida diserap oleh bahan lain seperti sinar matahari juga air yang
telah diserap dari dalam tanah oleh akar. Proses pengolahan ini dilakukan di
dalam daun karena proses pengolahannya membutuhkan zat hijau daun yang disebut
dengan klorofil.
Dalam
proses ini, sebuah zat yang sangat berperan dalam kehidupan manusia dihasilkan.
Zat tersebut adalah oksigen. Oksigen ini dikeluarkan oleh tumbuhan tersebut ke
udara luar. Inilah sebabnya udara akan bersih dan sejuk dengan keberadaan
tumbuhan di sekitar kita sehingga dapat mengurangi dampak dari global warming.
Udara yang kotor dapat dengan mudah
untuk berganti menjadi udara yang bersih kembali dengan bantuan dari keberadaan
tumbuhan di sekitar kita. Namun kemudahan ini sangat dilupakan bahkan diabaikan
oleh banyak manusia. Kalaulah semua manusia mempunyai kesadaran untuk menjaga
kelestarian dari semua tanaman atau tumbuhan yang dapat berpengaruh besar
menjaga kelestarian lingkungan maka pelestarian lingkungan hidup ini akan dapat
dilakukan dengan mudah pula.
Maka dari itu usaha minimal ini
dapat dimulai dengan penanaman tanaman apotek hidup atau tumbuhan di lingkungan
rumah ataupun sekolah karena upaya ini merupakan upaya yang efektif , mudah dan
efisien.
3.2. Bagaimana upaya-upaya yang dapat dilakukan ?
Ketika hendak
merencanakan menanam tanaman , mungkin kita bingung tanaman apa yang hendak
ditanam selain tanaman hias. Ada dua alternatif , yang pertama adalah tanaman
obat yang orientasinya untuk apotek hidup. Yang kedua adalah tanaman yang
berorientasi sebagai persediaan pangan misalnya buah-buahan dan sayuran.
Menanam tanaman apotek
hidup merupakan salah satu upaya dasar yang bisa dilakukan oleh seluruh
kalangan masyarakat , khususnya warga sekolah di lingkungan sekolah.
Di dalam upaya melakukan itu
semua, diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Penanaman pohon untuk bahan
apotek hidup dilakukan di halaman sekolah dan pemeliharaannya dilakukan oleh
siswa dengan pengawasan dan bimbingan guru yang tahu soal itu.
2. Upaya pemanfaatan apotek
hidup secara nyata.
3. Tindakan itu harus dilakukan
terus-menerus dan menggenerasi dengan baik, sehingga keahlian menanam, memelihara,
meracik tanaman menjadi obat bisa dilakukan semua siswa.
4. Tidak menutup kemungkinan,
selain untuk mengurangi dampak global
warming, produksi obat buatan siswa juga diorientasikan untuk dijual di
masyarakat.
5. Untuk itu semua perlu
dijalin kerja sama yang baik antara siswa,guru dan seluruh warga sekolah.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Apotek hidup memiliki peranan penting
dalam kehidupan. Seperti halnya apotek hidup yang syarat akan
berbagai manfaat. Manfaat yang dapat diperoleh dengan berkebun apotek
hidup antara lain :
1. Sebagai salah satu solusi atau alternatif dari pengobatan
tradisional.
2. Sebagai sarana ramah lingkungan.
3. Sebagai tanaman hias di halaman.
4. Sebagai upaya untuk mengurangi dampak global warming.
Pada
umumnya, obat tradisional lebih aman karena bersifat alami dan memiliki efek
samping yang lebih sedikit dibanding obat-obatan buatan pabrik. Pada masa awal,
pengobatan di rumah dengan tanaman obat ditemukan dengan mencoba dan belajar
dari kesalahan (Trial and error). Saat ini ekstrak dari beberapa tanaman obat
telah dipergunakan untuk pengobatan pada zaman modern dan terbukti dapat
menyembuhkan berbagai penyakit serius.
Penanaman tanaman
apotek hidup juga dapat mengurangi dampak pemanasan global karena dapat menjadikan
suhu udara menjadi sejuk dan bersih serta dapat menghasilkan oksigen.
4.2. Saran
Karena banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dengan
menanam tanaman apotek hidup maka penulis menganjurkan untuk melakukan
kegiatan apotek hidup sebagai salah satu upaya untuk menuju kehidupan
yang sehat, hemat, indah dan bebas dari pencemaran udara untuk mengurangi
dampak berbahaya global warming.
Daftar Pustaka
.
Dampak Global Warming.Diperoleh 7
Desember 2012 jam 18:28 dari
.