“Secoret Kenangan”
- Fany Hanifah –
Di
malam yang dingin dan gelap sepi ditemani bintang yang bertabur indah di
langit, Dinda sedang asyik menulis curahan hatinya dalam sebuah buku diary
kesayangannya. Apa yang terjadi setiap harinya, selalu Ia curahkan dalam buku
diary itu. Apalagi ketika tadi siang dia berkenalan dengan seorang cowo bernama
Reynaldy Wiwaha, malamnya dia langsung
menuliskan perkenalannya itu dalam buku diarynya tersebut.
Dinda
tersenyum sambil menulis dibuku diarynya itu dan berkata “Ya Allah . . . betapa
bahagianya aku bisa mengenal seorang Kak Rey. Sudah baik, ramah,pintar dan
mempesona pula”. Reynaldy memanglah seorang cowo kalem, baik, dan juga pintar.
Maka dari itu siapapun yang mengenalnya, akan merasa senang, nyaman dan sangat
beruntung.
***
Beberapa
minggu kemudian setelah perkenalannya dengan Kak Rey, Dinda dikejutkan oleh
sebuah sms, ternyata itu sms dari Kak Rey.
“Assalamualaikum, ini
bener Dinda? Dinda, ini Kak Rey masih ingatkan? Di save ya nomor kaka .
Makasih”
Betapa
bahagianya Dinda membaca sms itu, Dia fikitr Kak Rey akan lupa dengannya dan
perkenalan mereka hanya akan bersifat sesaat. Tapi ternyata dugaannya salah.
Ternyata Kak Rey meminta nomor Dinda melalui Cipto, yang juga merupakan teman
Dinda.
Setiap
hari mereka selalu memberi kabar satu sama lain, malah saling memberikan
perhatian yang lebih. Suatu hari saat Dinda pergi ke toko buku Dia tidak
sengaja bertemu dengan Kak Rey. Betapa tersipu malunya Dinda, karena selama
beberapa minggu ini mereka dekat, saat itulah mereka baru bertemu kembali.
“Hey
Dinda” Sapa Kak Rey dengan ramah
“Eh..
Kak Rey. Ko bisa pas gini ya?” Jawab Dinda dengan nada malu
“Iya ya.. ko bisa pas
gini, jodoh mungkin Din.. Hehehe” Jawab Kak Rey dengan nada bercanda.
“Oh iya Din, sendi
ajanih? Kaka anter pulang yaa” Lanjut Kak Rey dengan nada semangat.
Tanpa basa-basi untuk
menolaknya, Dindapun menerima ajakan Kak Rey. “Kan jarang
jarang bisa diboncengin sama cowo
kece pujaan semua cewe, dan pasti cewe-cewe yang lain pada ngiri deh sama aku”
gumam Dinda dalam hati sambil senyum-senyum sendiri.
Sepanjang
perjalanan mereka mengobrol asyik tampak seperti seorang remaja yang sedang
dimabuk asmara. Sebelum sampai ke rumah, Kak Rey memberhentikan motornya di
sebuah toko bunga, lalu membeli bunga mawar dan membawa Dinda ke sebuah taman.
“Loh
ko berhenti disini Kak?” Tanya Dinda dengan rasa penasaran
“Ayo
Din turun dulu ikut Kaka sebentar aja.”
Dag..Dig..Dug..
hati Dinda berdegup begitu kencang saat melihat Kak Rey mengahampirinya sambil
membawa bunga mawar.
“Dinda, Kaka tau
mungkin ini menurutmu terlalu cepat. Tapi setelah lebih jauh mengenalmu, Kaka
merasa ada yang berbeda Kaka nyaman sama kamu . Jauh sebelum kita bertemu dan
berkenalan, Kaka selalu memperhatikanmu dari jauh. Kamu berbeda dengan wanita
lainnya. Kaka menyayangimu Din, Kaka jatuh hati padamu. Maukah kamu menjadi
yang terakhir buat Kaka? ” Kata Kak Rey sambil memberikan bungan mawar itu
kepada Dinda.
Saat Kak Rey menyatakan
perasaannya itu, hati Dinda merasa tidak karuan dan detak
jantungnya semakin berdegup
kencang.
“Heem..Heem..”
jawab Dinda
“Kenapa Din? Kamu gamu
ya? Apa kamu sudah punya pacar?” tanya Kak Rey dengan nada yang sangat pasrah.
“Engga ko Ka, Dinda juga
sayang sama Kaka, Dinda mau adi yang terakhir buat Kaka”
“Makasih ya Din, Kaka
janji gaakan pernah mengecewakan kamu dan akan selalu menjaga dan menyayangimu
dengan tulus”
Setelah jadian, mereka
selalu berdua bersama menjalani hari-hari dengan penuh warna.
Sampai-sampai kebersamaan mereka
membuat banyak teman-teman menjadi iri.
***
“Din, Kak Rey romantis
banget ya . . .Tiap ada tugas apapun Dia pasti bantuin kamu dengan sekuat
tenaganya ” Kata Nadya salah seorang sahabat Dinda
“Iya bener banget tuh
Din, aku aja ngiriiii banget sama kalian berdua” sahut Lala
“Kalian ini apasih bisa
aja deh” jawab Dinda dengan penuh senyuman.
Saat perbincangan
mereka itu, tiba-tiba Hp Dinda bunyi . Dan tidak salah lagi, sms itu
Datang dari Kak Rey.
“Sayang lagi apa? Udah
makan belom? Jangan lupa sholatnya juga yaa.. I LOVE YOU”
Saat membaca sms dari
Kak Rey, Dinda senyum-senyum sendiri . Nadyapun merasa
Penasaran lalu merebut Hp yang
sedang dipegang Dinda.
“Tuhkan
Cieee Cieee mau dong di smsin gini” ledek Nadya
Ya...
memanlah setiap hari Rey dan Dinda tidak pernah lepas dari kata-kata romantis
dan perhatian yang selalu mereka berikan satu sama lain. Dinda layaknya seorang
warga kerajaan yang selalu diperlakukan oleh Rey seperti seorang Ratu.
Tiap
hari disms dan di telfonin dengan
kata-kata romantis, kalo ada tugasselalu dibantuin, mau kemanapun selalu
dianter jemput, telat makan dikit aja langsung dibawain makanan. Duh... cewe
mana coba yang ngga ngiri dengan hal yang dilakuin Kak Rey ke Dinda.
***
Satu bulan . . .
Dua bulan . . .
Tiga bulan . . .
Empat Bulan . . .
Lima Bulan . . .
Kebersamaan
mereka masih sngat romantis, walaupun terkadang dibumbui dengan kesalah pahaman
kecil. Namun setelah bulan ke enam, Kak Rey menjadi sedikit demi sedikit
berubah. Jangankan untuk bertemu melepas rasa rindu dan bersikap romantis, di
telfon atau sms saja balasnya selalu lama. Setelah beberapa minggu hubungan
mereka seperti itu, tiba-tiba Kak Rey sms Dinda.
From = My Future Reynaldy ♥
“Dinda maafin Kaka ya, kayanya kita
lebih baik mengakhiri hungan ini. Kaka
gamau membuat kamu kecewa yang lebih dari ini. Sekali lagi maafin kaka, kaka
gaada maksud buat nyakitin kamu.”
Seketita
air mata Dinda membasahi pipi, Dinda tak bisa berkata apapun lagi, rasanya
mulutnya itu sudah tak sanggup untuk berucap. Dindapun membalas pesan itu.
To = My Future Reynaldy ♥
“Apakah ini yang Kaka sebut tidaka akan pernah
mengecewakanku? Kaka sungguh tega mempermainkanku seperti ini. Baiklah, jika
Kaka berfikir bahwa ini merupakan jalan terbaik untuk hubungan kita, Dinda
ikhlas Ka, Dinda rela, walaupun Dinda tak tau salah Dinda apa hingga Kaka tega
berbuat seperti ini.”
From = My Future Reynaldy ♥
“Maafkan Kaka ya Din, Kaka
benar-benar menyayangimu dan Kaka janji akan menjadikan kamu yang terakhir di
hidup Kaka. Semoga kamu tidak pernah membenci Kaka.
I LOVE YOU DINDA ANASTASYA ♥♥♥ ”
Membaca
sms itu, Dinda sangat benar-benar terpukul dalam benaknya Kak Rey adalah Pria
terjahat yang pernah dia kenal. Namun tetap saja kenangan bersama Kak Rey selalu
membayangi hidup Dinda. Setipa malam Dia selalu saja mengingat secoret
kenangannya bersama Kak Rey.
Sejak
saat itu, Dinda dan Kak Rey tak pernah menjalin komunikasi lagi. Sebulan
setelah mereka putus, Kak Rey mengajak Dinda bertemu, namun Dinda menolaknya
dengan berbagai alasan karena hainya masih teramat sakit ataas kejadian sebulan
lalu.
Kak
Rey hanya bisa pasrah, Dia pasrah saat Dinda tak mau bertemu dengannya. Padahal
dia ingin memberitahukan sesuatu hal dan mungkin itu akan menjadi pertemuan terakhir
mereka.
Setelah
kejadian itu, kondisi Kak Rey semakin drop hingga Dia masuk UGD dan koma
beberapa hari. Orang tua Rey berusaha sekuat tenaga agar anaknya bisa sehat
kembali, namun ternyata Allah berkendak lain, Rey tak dapat tertolong lagi
karena penyakit leukimianya sudah pada stadium akhir.
***
Sampai
pada suatu malam , Dinda dikejutkan dengan telfon dari sahabatnya Nadya.
“Din, kamu yang sabar
yah. Aku gamau kamu sedih. Tapi ini kenyataannya, Kak Rey udah pergi . kak Rey
udah tenang disisiNya. Tadi sore dia menghembuskan nafas terakhirnya. Dan besok
pagi jenazahnya baru dimakamkan” ceritanya dengan panjang lebar sambil
tersedu-sedu.
Mendengar
kabar itu, badan Dindapun terasa lemas, air matanya seakan tak dapat berhenti
mengalir membasahi pipinya. Dia hanya bisa menangis dan menangis , merasa bahwa
hidupnya telah hancur karena kehilangan orang yang sangat berarti untuknya.
Keesokan
harinya dia langsung pergi ke pemakaman Kak Rey, Dia tergolek lemas seakan
tidak ada lagi gairah untuknya hidup. Di atas batu nisan Kak Rey, airmatanya
terus bercucuran .
Butuh
waktu yang lama untuk Dinda menerima kenyataan pahit itu, karena kepergian Kak
Rey yang begitu cepat dan terasa mendadak. Tapi semua ini sudah menjadi takdir
Yang Maha Kuasa.
“Kak
Rey, Dinda ikhlas dengan kepergianmu. Dinda akan selalu mendoakanmu. Walaupun
kini Kak Rey telah tiada, tapi rasa cinta dan sayang Dinda kepada Kak Rey tidak
akan pernah lekang oleh waktu. Semoga kita dipertemukan dalam keabadian cinta
yang sesungguhnya. Amin YaRabb..”
Itu
adalah sepenggal do’a yang diucapkan oleh Dinda sambil berlinangan air mata,
memecah keheningan malam yang begitu terasa sepi namun indah karena diterangi
bulan.
SELESAI
1xBet Casino & 1xbet Casino | 500€ Bonus + 150 FS
BalasHapusPlay at 1xbet Casino 1xbet with 12bet 500€ Bonus + 150 12bet FS. Discover 1000+ games at 1xbet Casino right now.