Senin, 22 April 2013

Cerpen : “Secoret Kenangan”

“Secoret Kenangan”
- Fany Hanifah
                                                                                      

          Di malam yang dingin dan gelap sepi ditemani bintang yang bertabur indah di langit, Dinda sedang asyik menulis curahan hatinya dalam sebuah buku diary kesayangannya. Apa yang terjadi setiap harinya, selalu Ia curahkan dalam buku diary itu. Apalagi ketika tadi siang dia berkenalan dengan seorang cowo bernama Reynaldy Wiwaha, malamnya dia langsung  menuliskan perkenalannya itu dalam buku diarynya tersebut.
          Dinda tersenyum sambil menulis dibuku diarynya itu dan berkata “Ya Allah . . . betapa bahagianya aku bisa mengenal seorang Kak Rey. Sudah baik, ramah,pintar dan mempesona pula”. Reynaldy memanglah seorang cowo kalem, baik, dan juga pintar. Maka dari itu siapapun yang mengenalnya, akan merasa senang, nyaman dan sangat beruntung.

***
          Beberapa minggu kemudian setelah perkenalannya dengan Kak Rey, Dinda dikejutkan oleh sebuah sms, ternyata itu sms dari Kak Rey.
“Assalamualaikum, ini bener Dinda? Dinda, ini Kak Rey masih ingatkan? Di save ya nomor kaka . Makasih”

          Betapa bahagianya Dinda membaca sms itu, Dia fikitr Kak Rey akan lupa dengannya dan perkenalan mereka hanya akan bersifat sesaat. Tapi ternyata dugaannya salah. Ternyata Kak Rey meminta nomor Dinda melalui Cipto, yang juga merupakan teman Dinda.
          Setiap hari mereka selalu memberi kabar satu sama lain, malah saling memberikan perhatian yang lebih. Suatu hari saat Dinda pergi ke toko buku Dia tidak sengaja bertemu dengan Kak Rey. Betapa tersipu malunya Dinda, karena selama beberapa minggu ini mereka dekat, saat itulah mereka baru bertemu kembali.

          “Hey Dinda” Sapa Kak Rey dengan ramah
          “Eh.. Kak Rey. Ko bisa pas gini ya?” Jawab Dinda dengan nada malu
“Iya ya.. ko bisa pas gini, jodoh mungkin Din.. Hehehe” Jawab Kak Rey dengan nada bercanda.
“Oh iya Din, sendi ajanih? Kaka anter pulang yaa” Lanjut Kak Rey dengan nada semangat.

Tanpa basa-basi untuk menolaknya, Dindapun menerima ajakan Kak Rey. “Kan jarang
jarang bisa diboncengin sama cowo kece pujaan semua cewe, dan pasti cewe-cewe yang lain pada ngiri deh sama aku” gumam Dinda dalam hati sambil senyum-senyum sendiri.
          Sepanjang perjalanan mereka mengobrol asyik tampak seperti seorang remaja yang sedang dimabuk asmara. Sebelum sampai ke rumah, Kak Rey memberhentikan motornya di sebuah toko bunga, lalu membeli bunga mawar dan membawa Dinda ke sebuah taman.
          “Loh ko berhenti disini Kak?” Tanya Dinda dengan rasa penasaran
          “Ayo Din turun dulu ikut Kaka sebentar aja.”
          Dag..Dig..Dug.. hati Dinda berdegup begitu kencang saat melihat Kak Rey mengahampirinya sambil membawa bunga mawar.

“Dinda, Kaka tau mungkin ini menurutmu terlalu cepat. Tapi setelah lebih jauh mengenalmu, Kaka merasa ada yang berbeda Kaka nyaman sama kamu . Jauh sebelum kita bertemu dan berkenalan, Kaka selalu memperhatikanmu dari jauh. Kamu berbeda dengan wanita lainnya. Kaka menyayangimu Din, Kaka jatuh hati padamu. Maukah kamu menjadi yang terakhir buat Kaka? ” Kata Kak Rey sambil memberikan bungan mawar itu kepada Dinda.

Saat Kak Rey menyatakan perasaannya itu, hati Dinda merasa tidak karuan dan detak
jantungnya semakin berdegup kencang.
          “Heem..Heem..” jawab Dinda
“Kenapa Din? Kamu gamu ya? Apa kamu sudah punya pacar?” tanya Kak Rey dengan nada yang sangat pasrah.
“Engga ko Ka, Dinda juga sayang sama Kaka, Dinda mau adi yang terakhir buat Kaka”
“Makasih ya Din, Kaka janji gaakan pernah mengecewakan kamu dan akan selalu menjaga dan menyayangimu dengan tulus”
Setelah jadian, mereka selalu berdua bersama menjalani hari-hari dengan penuh warna.
Sampai-sampai kebersamaan mereka membuat banyak teman-teman menjadi iri.
***
“Din, Kak Rey romantis banget ya . . .Tiap ada tugas apapun Dia pasti bantuin kamu dengan sekuat tenaganya ” Kata Nadya salah seorang sahabat Dinda
“Iya bener banget tuh Din, aku aja ngiriiii banget sama kalian berdua” sahut Lala
“Kalian ini apasih bisa aja deh” jawab Dinda dengan penuh senyuman.
Saat perbincangan mereka itu, tiba-tiba Hp Dinda bunyi . Dan tidak salah lagi, sms itu
Datang dari Kak Rey.
“Sayang lagi apa? Udah makan belom? Jangan lupa sholatnya juga yaa.. I LOVE YOU”
Saat membaca sms dari Kak Rey, Dinda senyum-senyum sendiri . Nadyapun merasa
Penasaran lalu merebut Hp yang sedang dipegang Dinda.
          “Tuhkan Cieee Cieee mau dong di smsin gini” ledek Nadya
         
          Ya... memanlah setiap hari Rey dan Dinda tidak pernah lepas dari kata-kata romantis dan perhatian yang selalu mereka berikan satu sama lain. Dinda layaknya seorang warga kerajaan yang selalu diperlakukan oleh Rey seperti seorang Ratu.
          Tiap hari  disms dan di telfonin dengan kata-kata romantis, kalo ada tugasselalu dibantuin, mau kemanapun selalu dianter jemput, telat makan dikit aja langsung dibawain makanan. Duh... cewe mana coba yang ngga ngiri dengan hal yang dilakuin Kak Rey ke Dinda.

***
Satu bulan . . .
Dua bulan . . .
Tiga bulan . . .
Empat Bulan . . .
Lima Bulan . . .

          Kebersamaan mereka masih sngat romantis, walaupun terkadang dibumbui dengan kesalah pahaman kecil. Namun setelah bulan ke enam, Kak Rey menjadi sedikit demi sedikit berubah. Jangankan untuk bertemu melepas rasa rindu dan bersikap romantis, di telfon atau sms saja balasnya selalu lama. Setelah beberapa minggu hubungan mereka seperti itu, tiba-tiba Kak Rey sms Dinda.

From = My Future Reynaldy
“Dinda maafin Kaka ya, kayanya kita lebih  baik mengakhiri hungan ini. Kaka gamau membuat kamu kecewa yang lebih dari ini. Sekali lagi maafin kaka, kaka gaada maksud buat nyakitin kamu.”

          Seketita air mata Dinda membasahi pipi, Dinda tak bisa berkata apapun lagi, rasanya mulutnya itu sudah tak sanggup untuk berucap. Dindapun membalas pesan itu.

To = My Future Reynaldy
“Apakah ini yang Kaka sebut tidaka akan pernah mengecewakanku? Kaka sungguh tega mempermainkanku seperti ini. Baiklah, jika Kaka berfikir bahwa ini merupakan jalan terbaik untuk hubungan kita, Dinda ikhlas Ka, Dinda rela, walaupun Dinda tak tau salah Dinda apa hingga Kaka tega berbuat seperti ini.”

From = My Future Reynaldy
“Maafkan Kaka ya Din, Kaka benar-benar menyayangimu dan Kaka janji akan menjadikan kamu yang terakhir di hidup Kaka. Semoga kamu tidak pernah membenci Kaka.
I LOVE YOU DINDA ANASTASYA ♥♥♥

          Membaca sms itu, Dinda sangat benar-benar terpukul dalam benaknya Kak Rey adalah Pria terjahat yang pernah dia kenal. Namun tetap saja kenangan bersama Kak Rey selalu membayangi hidup Dinda. Setipa malam Dia selalu saja mengingat secoret kenangannya bersama Kak Rey.
          Sejak saat itu, Dinda dan Kak Rey tak pernah menjalin komunikasi lagi. Sebulan setelah mereka putus, Kak Rey mengajak Dinda bertemu, namun Dinda menolaknya dengan berbagai alasan karena hainya masih teramat sakit ataas kejadian sebulan lalu.
          Kak Rey hanya bisa pasrah, Dia pasrah saat Dinda tak mau bertemu dengannya. Padahal dia ingin memberitahukan sesuatu hal dan mungkin itu akan menjadi pertemuan terakhir mereka.
          Setelah kejadian itu, kondisi Kak Rey semakin drop hingga Dia masuk UGD dan koma beberapa hari. Orang tua Rey berusaha sekuat tenaga agar anaknya bisa sehat kembali, namun ternyata Allah berkendak lain, Rey tak dapat tertolong lagi karena penyakit leukimianya sudah pada stadium akhir.
***
          Sampai pada suatu malam , Dinda dikejutkan dengan telfon dari sahabatnya Nadya.

“Din, kamu yang sabar yah. Aku gamau kamu sedih. Tapi ini kenyataannya, Kak Rey udah pergi . kak Rey udah tenang disisiNya. Tadi sore dia menghembuskan nafas terakhirnya. Dan besok pagi jenazahnya baru dimakamkan” ceritanya dengan panjang lebar sambil tersedu-sedu.
         
          Mendengar kabar itu, badan Dindapun terasa lemas, air matanya seakan tak dapat berhenti mengalir membasahi pipinya. Dia hanya bisa menangis dan menangis , merasa bahwa hidupnya telah hancur karena kehilangan orang yang sangat berarti untuknya.
          Keesokan harinya dia langsung pergi ke pemakaman Kak Rey, Dia tergolek lemas seakan tidak ada lagi gairah untuknya hidup. Di atas batu nisan Kak Rey, airmatanya terus bercucuran .
          Butuh waktu yang lama untuk Dinda menerima kenyataan pahit itu, karena kepergian Kak Rey yang begitu cepat dan terasa mendadak. Tapi semua ini sudah menjadi takdir Yang Maha Kuasa.
          “Kak Rey, Dinda ikhlas dengan kepergianmu. Dinda akan selalu mendoakanmu. Walaupun kini Kak Rey telah tiada, tapi rasa cinta dan sayang Dinda kepada Kak Rey tidak akan pernah lekang oleh waktu. Semoga kita dipertemukan dalam keabadian cinta yang sesungguhnya. Amin YaRabb..”
          Itu adalah sepenggal do’a yang diucapkan oleh Dinda sambil berlinangan air mata, memecah keheningan malam yang begitu terasa sepi namun indah karena diterangi bulan.



  SELESAI  

1 komentar:

  1. 1xBet Casino & 1xbet Casino | 500€ Bonus + 150 FS
    Play at 1xbet Casino 1xbet with 12bet 500€ Bonus + 150 12bet FS. Discover 1000+ games at 1xbet Casino right now.

    BalasHapus